Jumat, 14 Oktober 2011

Ayam Tanpa Bulu Telah Berhasil Dikembangkan oleh Para Ilmuwan

Seorang ahli genetika Israel, Avigdor Cahaner, menghasilkan genetik ayam tak berbulu pertama di dunia di fakultas genetika Rehovot Agronomy Institute dekat Tel Aviv, Israel.

Ayam dengan kulit telanjang diciptakan dengan perkawinan silang antara Ayam Broiler dengan spesies ayam yang memiliki leher tak berbulu.


Ide di belakang pengembangan ayam telanjang ini bertujuan menghasilkan spesies ayam yang lebih efisien, yaitu ayam yang bisa bertahan hidup di negara-negara beriklim panas, dengan kata lain ayam tak lagi butuh pendingin ruangan yang akan menghemat biaya pemeliharaan ayam potong.

Dan tentu saja, ayam ini tidak membutuhkan pencabutan bulu sebelum diolah, sehingga memangkas ongkos produksi di pabrik pengolahan.

Namun banyak yang menentang inovasi genetika ayam tak berbulu ini dan mengatakan bahwa perubahan tidak mendapat manfaat hewan, dan pada kenyataannya kemungkinan untuk membuat hidup ayam-ayam bugil ini lebih buruk.

Ayam jantan tidak mampu untuk kawin karena mereka tidak bisa mengepakkan sayapnya untuk keseimbangan, dan ini juga berefek pada ayam betina.

Karena ayam-ayam ini tak berbulu, ayam lebih rentan terhadap parasit, penyakit kulit, serangan nyamuk, variasi suhu dan sengatan matahari.


Profesor Avigdor Cahaner, membela ayam generasi bugil ini dengan mengatakan,
"Ini bukan ayam rekayasa genetika, itu berasal dari keturunan alam yang karakteristiknya telah dikenal selama 50 tahun, saya hanya membantunya untuk cepat tumbuh. Ayam broiler ini ayam normal, kecuali untuk fakta ia tidak memiliki bulu."

Para ilmuwan juga berharap generasi baru akan tumbuh lebih cepat karena tidak perlu menggunakan energi untuk menuumbuhkan bulu di tubuhnya, sehingga ayam akan memfokuskan makanan yang diserapnya untuk dijadikan daging sehingga ayam bisa lebih gemuk.




Berita tentang ayam berbulu pertama kali munculpada tahun 2002, dan sejak itu tidak ada lagi hal baru yang didengar. Kurangnya pembaruan di media tentang ayam khusus menunjukkan bahwa penciptaan Mr Cahaner itu tidak pernah berkembang biak secara komersial.


Inovasi genetika ayam tanpa bulu ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2002, dan mininya berita perkembangan baru tentang ayam tanpa bulu ini menunjukkan genetika ayam bugil ini tidak bisa dikembangkan untuk pasar komersial.

Sumber :
danish56.blogspot.com

Romeltea Media
andi zulkarnain Updated at:

Seekor Burung pun Sanggup Terbang Tembus Topan Badai

Banyak burung melakukan migrasi dengan terbang sejauh ribuan kilometer per tahun. Mereka terbang di atas daratan, lautan, dan ternyata, mereka mampu terbang menembus badai.

Bryan Watts, Director of the Center for Conservation and Biology, College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat memasang pemancar satelit pada burung Whimbrel untuk memantau pergerakan mereka selama 3 tahun terakhir.

http://images.crestock.com/1140000-1149999/1141070-xs.jpg

“Burung-burung ini beranak pinak di kawasan dekat Kutub Utara. Padahal mereka mencari makan di kawasan utara Amerika Selatan, di sekitar Venezuela, dekat hutan Amazon,” kata Watts, seperti dikutip dari NPR News.

Artinya, kata Watts, mereka terbang jarak jauh dan melakukan penerbangan luar biasa. “Burung yang kami lacak bahkan terbang 3.500 mil (sekitar 5.600 kilometer) nonstop dari Virginia ke Alaska,” ucapnya. “Ia bergerak dengan kecepatan 55 sampai 65 kilometer per jam selama 5 hari penuh,” kata Watts.

Watts menyebutkan, selama ini, para pengamat ingin mengetahui apa yang terjadi jika burung ternyata dihadang badai. Untuk itu, mereka memasang pelacak pada burung yang lebih besar, yakni burung Hope. Agustus lalu, burung yang dipasangi pelacak terbang dari Nova Scotia dan berjumpa dengan badai tropis Gert.

http://cache.gawkerassets.com/assets/images/4/2011/08/medium_bird_01.jpg

“Saat berpapasan dengan badai Gert, selama 27 jam, kecepatan terbang mereka turun ke 14 kilometer per jam karena menantang arah angin,” kata Watts. “Setelah berhasil menembus badai, kecepatan terbang menjadi 145 kilometer per jam karena mendapat dorongan dari angin badai,” ucapnya.

Watts menyebutkan, peneliti belum menemukan apa yang membuat mereka mampu terbang secara luar biasa seperti itu. Yang pasti, saat tiba di tempat mereka mencari makan, bobot mereka hanya 350 sampai 400 gram. Namun selama 3 minggu berikutnya, bobot mereka naik 50 persen.

“Saat mereka pulang ke tempat asal, mereka bagaikan seperti bola lemak yang menyimpan energi dalam jumlah cukup untuk melakukan penerbangan jarak jauh,” ucap Watts. “Tampaknya faktor ini yang memungkinkan mereka mampu menghadapi angin kencang selama itu,” ucapnya.

Watts menyebutkan, satu hal yang mereka pelajari setelah memasang pemancar satelit pada burung ini adalah, meski burung mengarungi jarak yang demikian jauh, namun mereka bergantung pada satu kawasan kecil di daerah spesifik.

“Jika kita merusak ekologi di kawasan tersebut, maka itu akan memberi dampak yang sangat besar bagi populasi burung yang memanfaatkan kawasan tersebut untuk berkembang biak,” ucapnya.

Sumber :
vivanews.com

Romeltea Media
andi zulkarnain Updated at:

Lukisan Alam Terindah Maha Karya Tuhan Sang Pencipta

Kehidupan berjalan begitu cepat, setiap hari kita selalu dipaksa untuk bekerja dan bekerja. Disibukkan dengan aktifitas yang terus menerus berulang setiap waktu.

Namun dibalik kesibukkan kita, berhentilah sesaat untuk melihat sekeliling kita. Karya Tuhan yang sangat indah akan memanjakan hidup mata Anda dan sejenak lupakan kesibukkan dunia Anda.
























































































Sumber :
klikunic.com

Romeltea Media
andi zulkarnain Updated at:

Kamis, 13 Oktober 2011

Glass Igloo, Kamar Hotel Dengan Pemandangan Aurora

Yang lagi mau bulan madu, nih ada tempat keren dan romantis dimana anda bisa tidur sambil melihat indahnya langit-langit dengan pemandangan lampu aurora (Aurora Borealis).

Terletak di dekat Finlandia sana, Hotel Kakslauttanen menawarkan kamar khusus yang disebutnya dengan Glass igloo.




Sesuai namanya, bentuknya tentu mirip sebuah iglo dan punya atap yang terbuat dari kaca sehingga kita bisa tiduran sambil melihat langit-langit yang begitu indah.

Kacanya juga bukan kaca biasa melainkan kaca thermal sehingga walaupun berada di tengah salju akan membuat ruangan punya suhu yang stabil dan cukup hangat.

Kaca thermal ini juga membuat salju tidak akan menempel dan selalu jernih sehingga anda tetap bisa terus melihat langit-langit.

Untuk bisa menginap di Glass Igloo ini anda harus keluarkan uang sekitar US$ 458 (sekitar Rp. 4 jutaan), tidak mahal sih untuk sebuah sensasi baru, hanya tiket pesawatnya saja yang mahal kali yah.
 













Sumber :
otakku.com

Romeltea Media
andi zulkarnain Updated at:

Rabu, 12 Oktober 2011

Legenda Spring heeled Jack Si Tumit Pegas

Penyerang itu bertubuh tinggi, memiliki telinga dan hidung yang ujungnya lancip dengan mata yang terlihat menyala-nyala. Ia mengenakan sebuah tudung di kepalanya.

Ketika ia menyerang korban perempuannya, ia mengoyak pakaian dan tubuh mereka dengan cakarnya yang tajam seperti besi.

Apabila ia melarikan diri, ia tidak berlari seperti manusia pada umumnya, ia melompat dengan tinggi. Para saksi mata yang melihat figur itu berani bersumpah kalau ia memiliki pegas di kedua tumitnya.

Hampir 200 tahun berlalu sejak makhluk yang dijuluki Spring Heeled Jack (Jack si tumit pegas) terlihat penampakkannya.

Sepertinya akan sangat sukar untuk menganggap keberadaannya sebagai kebohongan karena penampakan Jack tercatat di seluruh Inggris mulai dari London hingga Liverpool.

Beberapa peneliti menganggap makhluk ini sesungguhnya hanyalah seorang peneror sakit jiwa seperti Jack the Ripper. Namun, sebagian lagi percaya kalau Jack adalah makhluk yang bersifat supranatural, bahkan mungkin ia adalah sang iblis sendiri.

Dalam dunia Cryptozoology, Jack digolongkan ke dalam "Penyerang siluman", sejajar dengan Penyebar gas gila dari Matton dan Badut Siluman.

Penyerang siluman sendiri adalah kategori makhluk penyebar teror dengan penampilan seperti manusia namun memiliki kemampuan melebihi manusia pada umumnya.



Hingga kini, setiap peneliti yang melihat kembali kepada kisah luar biasa ini hanya bisa berspekulasi mengenai identitasnya yang misterius.



Tetapi, siapa Jack si tumit pegas sebenarnya?

Laporan penampakan pertama Jack si tumit pegas pertama kali muncul dari kegelapan pada tahun 1837 di London.

Di tahun itu, pada suatu malam, seorang pria sedang berjalan pulang dari kantornya ketika ia menyaksikan satu makhluk melompati sebuah pagar tinggi di pekuburan dengan mudahnya dan mendarat tepat di jalan di depannya. Makhluk itu kemudian segera menghilang di kegelapan malam.

Perjumpaan selama beberapa detik itu sudah cukup untuk membuatnya bergidik ketakutan.

Apa yang membuat pria itu kaget setengah mati adalah figurnya yang tidak biasa. Tubuhnya terlihat seperti seorang pria berotot dengan mata merah menyala serta telinga dan hidung yang ujungnya lancip.

Peristiwa perjumpaan itu mulai menyebar di kota London. Awalnya hanya terdengar seperti sebuah rumor, namun para penduduk London segera menyadari kalau mungkin mereka memang sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata.

Pada tahun-tahun berikutnya, Jack mulai terkenal karena penyerangan-penyerangan yang dilakukannya terhadap para wanita.


Mary Stevens

Pada bulan Oktober tahun yang sama, seorang perempuan bernama Mary Stevens sedang berjalan menuju lavender Hill.

Ketika ia berjalan melewati Clapham Common, satu makhluk misterius melompat keluar dari gang yang gelap. Makhluk itu segera memegang Mary di kedua lengannya dan menciumi wajahnya. Mary bisa merasakan cakarnya yang dingin merobek kulitnya.

Dalam ketakutan yang luar biasa, Mary berteriak dengan sekuat tenaga sehingga makhluk itu segera melarikan diri.

Hari berikutnya, makhluk itu muncul di dekat rumah Mary. Ia melompat di dekat sebuah kereta yang menyebabkan sang kusir panik dan kehilangan kendali sehingga keretanya terbalik.

Menurut mereka, makhluk itu melompat hingga ketinggian sekitar 2,7 meter sambil mengeluarkan suara tertawa yang aneh.

Intensitas laporan yang meningkat membuat media-media di London mulai memberitakannya. Segera, makhluk misterius itu mendapatkan sebuah nama: Spring heeled Jack atau Jack si tumit pegas.



Beberapa bulan kemudian, Jack kembali beraksi!

Pada suatu malam pada tanggal 19 Februari 1838, Jane Alsop mendengar suara ketukan di pintunya. Suara yang menyertai ketukan itu menyebutkan kalau dirinya adalah petugas polisi.

"Saya adalah seorang petugas polisi. Demi Tuhan, cepat bawakan sebuah lampu, kami telah berhasil menangkap Jack si tumit pegas di jalan desa."

Mendengar itu, Jane bergegas mengambil sebatang lilin untuk pria tersebut dan kemudian menyadari kalau pria itu mengenakan sebuah tudung di kepalanya. Ketika ia menyodorkan lilin itu, pria itu membuka tudungnya dan memperlihatkan wajahnya yang mengerikan.

Jane melihat pria yang berdiri di hadapannya memiliki mata yang merah menyala. Ia bahkan berani bersumpah kalau ia melihat pria itu mengeluarkan lidah api berwarna biru dan putih dari mulutnya. Selain itu, ia juga terlihat mengenakan sesuatu seperti helm dan pakaian yang ketat.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, pria itu segera mencengkeram wanita malang itu dan merobek pakaiannya. Jane berteriak sekuat tenaga dan akhirnya berhasil melepaskan diri dan berlari ke depan rumah.

Makhluk itu berhasil menangkapnya kembali dan merobek leher dan lengannya dengan cakarnya yang sepertinya terbuat dari besi.

Setelah itu, makhluk itu menghilang begitu saja. Akhirnya Jane ditemukan dan ditolong oleh kakak perempuannya. Nyawanya berhasil diselamatkan.

Namun, Jack belum selesai. Delapan hari kemudian, ia kembali menyerang.

Pada malam tanggal 28 Februari 1838, Lucy Scales yang berusia 18 tahun sedang berjalan melewati distrik Limehouse bersama kakak perempuannya.

Ketika mereka melewati jalan Green Dragon, satu figur tinggi dengan jubah terlihat berdiri di hadapan mereka. Tiba-tiba makhluk itu meludah, namun yang keluar dari mulutnya adalah lidah api berwarna biru.

Lidah api itu mengenai wajah Lucy dan membuatnya buta sesaat. Sementara Lucy terkapar di tanah dan mengeluh kesakitan, makhluk itu dengan tenang membalikkan badannya dan menghilang dalam kegelapan malam.

Berita penyerangan itu menyebar dengan cepat dan sekarang rasa panik menyerang kota London!



Jack meneror Inggris

Tidak berapa lama setelah media-media London memberitakan kisah penyerangan Jane Alsop, seorang pria bernama Thomas Millibank muncul ke publik dan mengaku sebagai Jack si tumit pegas.

Tanpa buang waktu, polisi segera menangkapnya. Namun ia segera dilepaskan karena Jane bersikeras kalau makhluk yang dilihatnya mengeluarkan nafas yang terlihat seperti lidah api. Thomas mengaku kalau ia tidak bisa melakukan hal itu.

Setelah pengakuan Thomas Millibank, Jack menghilang selama beberapa tahun.

Pada tahun 1840, gelombang penampakan kembali menyapu Inggris. Para saksi mengaku melihat Jack, mulai dari Northamptonshire hingga East Anglia.

Pada tahun 1855, Jack muncul di Black Country. Ia terlihat di Old Hill sedang melompat dari atap sebuah penginapan menuju atap sebuah toko daging di seberang jalan.

Pada tahun itu juga, jejak-jejak kaki misterius, yang sering disebut jejak kaki setan, muncul di Devon. Jack disebut-sebut sebagai makhluk yang meninggalkan jejak tersebut.

Lalu, Jack kembali menghilang selama hampir 20 tahun.

Pada November 1872, harian News of the World melaporkan adanya makhluk misterius yang disebut "Peckham Ghost" yang telah muncul dan menyebar teror di kota Peckham. Banyak yang percaya kalau makhluk itu sesungguhnya adalah Jack si tumit pegas yang kembali beraksi.

Pada April dan Mei 1873, para penduduk Sheffield melaporkan adanya makhluk yang deskripsinya mirip dengan Jack si tumit pegas.

Pada Agustus 1877, Jack muncul di barak perajurit Aldershot. Kemunculannya di tempat ini tercatat sebagai salah satu kisah penampakan Jack yang paling terkenal.



Saat itu seorang prajurit jaga melihat sebuah figur besar sedang berdiri dan membuat suara-suara berisik dengan logam. Prajurit itu menegurnya, namun tidak terdengar adanya jawaban. Lalu, figur itu menghilang selama beberapa saat.

Prajurit itu membalikkan badannya karena ingin kembali ke pos jaga. Tak disangka, figur itu muncul di sebelahnya dan memukul wajahnya.

Beberapa prajurit lain yang mendengar keributan itu segera berdatangan ke lokasi. Ketika sampai di tempat kejadian, mereka melihat teman mereka sedang terkapar di tanah dengan satu figur aneh berdiri di dekatnya.

Figur itu lalu melompat tinggi melewati kepala dan mendarat di belakang mereka. Salah seorang prajurit segera menembaknya. Namun ia segera menghilang di semak-semak, terlihat tidak terpengaruh oleh tembakan itu.

Pada musim gugur 1877, Jack terlihat muncul di Newport Arch di Lincolnshire. Di tempat itu, Jack berhasil dikepung oleh para penduduk desa. Namun, ia melompat tinggi dan berhasil lolos.

Pada tahun 1886, Birmingham Post melaporkan penampakan Jack di salah satu edisinya:

"Pertama, seorang perempuan muda, lalu seorang pria, mereka merasakan sebuah tangan yang dingin menyentuh pundak mereka. Ketika mereka membalikkan badan, mereka melihat wajah bercahaya yang mengucapkan selamat malam."

Pada tahun 1888, 51 tahun setelah Jack pertama kali muncul, ia kembali terlihat di Everton, di atas atap gereja Saint Francis Xavier.

Pada tahun 1904, beberapa saksi mengaku melihat Jack di William Henry Street. Ia melompat dari jalan itu menuju atap-atap rumah penduduk.

Penampakan di William Henry Street adalah penampakan Jack yang terakhir dilaporkan karena setelah itu Jack seperti menghilang ditelan bumi. Jika makhluk yang terlihat itu benar-benar Jack si Tumit pegas, itu artinya ia telah meneror Inggris selama 67 tahun.



Siapakah Jack si Tumit Pegas sesungguhnya?

Tidak ada yang tahu pasti siapa Jack si tumit pegas sebenarnya. Ini menyebabkan munculnya berbagai teori mengenai identitas makhluk ini sebenarnya.

Sebagian percaya kalau Jack adalah makhluk ekstra terestrial dengan mata merah retro reflektif dan nafas fosfor. Sebagian lagi percaya kalau Jack adalah Iblis yang diundang oleh para pelaku okultis.

Namun, menurut mereka yang skeptis, laporan penampakan Jack hanyalah sebuah histeria massa yang dipicu oleh kepercayaan adanya bogeyman atau iblis yang dipercaya banyak orang di abad ke-19.

Tentu saja, ini adalah jawaban yang paling mudah. Namun, bagi peneliti lainnya, ada jawaban yang lebih masuk akal.

Beberapa penulis percaya kalau Jack sesungguhnya hanyalah seorang manusia dengan peralatan yang aksinya kemudian ditiru oleh orang lain pada tahun-tahun berikutnya.

Salah satu yang percaya dengan teori ini adalah Sir John Cowan, walikota London pada saat Jack meneror kota itu. Ia percaya kalau sekelompok anak-anak muda kaya yang iseng mungkin telah bertanggung jawab menciptakan karakter Jack.

Sebuah rumor populer yang beredar pada tahun 1840 menyebutkan kalau Jack sebenarnya adalah seorang bangsawan Irlandia bernama Henry de la Poer Beresford III, The Marquess of Waterford.

Tuduhan ini muncul karena bangsawan itu terkenal karena kesukaannya akan humor kasar, vandalisme dan perilaku buruknya terhadap wanita. Perilaku buruk Ini membuatnya dijuluki "Mad Marquess".

Pada tahun 1880, penulis E. Cobham Brewer juga menuduh Marquess Waterford sebagai Jack Spring Heeled.

Menurutnya, Marquess biasa menghibur dirinya dengan mengejutkan para pejalan kaki, ia biasa menakut-nakuti mereka, dan dari waktu ke waktu orang-orang selalu mengikuti perilakunya.


Henry de la poer Beresford III


Marquess of Waterford meninggal pada tahun 1859. Brewer percaya, kalau sepeninggalnya, keisengan sang Marquess telah ditiru oleh orang lain.

Penulis buku "The legend and Bizarre Crimes of Spring Heeled Jack" bernama Peter Haining juga percaya dengan teori ini.

Menurut Haining, Marquess mungkin telah meminta temannya untuk menciptakan peralatan yang memungkinkannya melompat tinggi dan menyemburkan nafas api.

Argumen lainnya yang cukup menguatkan teori ini adalah keberadaan Marquess yang sesuai dengan munculnya serangan-serangan Jack.

Sebagai tambahan bukti, Haining mengatakan kalau seorang bocah yang pernah melihat Jack mengaku menyaksikan adanya huruf W pada tudung yang dikenakannya. Ini bisa jadi merupakan inisial dari "Waterford".

Namun menariknya, jika sang bangsawan itu adalah Jack, peralatan macam apa yang digunakannya?

Selama perang dunia II, para prajurit Jerman dilaporkan pernah menggunakan pegas pada sepatu mereka. Ketika mereka menggunakannya, yang didapat adalah kaki dan tumit yang patah.

Jika Marquess of Waterford adalah Jack, maka pastilah ia memiliki peralatan yang sangat menarik.

Walaupun mungkin kita tidak akan pernah tahu identitas makhluk ini sebenarnya, namun, mungkin saja suatu hari dari kegelapan malam yang pekat, Jack si tumit pegas akan muncul dan melompat kembali.

Sumber :
xfile-enigma.blogspot.com

Romeltea Media
andi zulkarnain Updated at:

Karya Seni Garpu yang Sangat Unik dan Kreatif

Sebuah karya seni dan imajinasi memang tidak pernah mengenal batas. Seperti karya di bawah ini yang dihasilkan dari beberapa buah garpu yang di kreasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan karya yang indah.



































Sumber :
strano66.blogspot.com

Romeltea Media
andi zulkarnain Updated at:

 
back to top